Jumat, 11 Maret 2011

Presiden tercinta sukarno bukan komunis

Barat selalu menduhku terlalu memperlihatkan muka manis kepada Negara Negara Sosialis Komunis. "Ohh" kata mereka "Lihatlah Sukarno lagi lagi bermain main sahabat dengan Blok Timur". Yah, mengapa tidak?
 

Negara Sosialis Komunis tidak pernah mengijinkan seorangpun bahkan media massa untuk menghina dan mengejekku dalam pers mereka. Negara Sosialis selalu memujiku. Mereka tidak membikinku malu ke seluruh dunia ataupun tidak mempermalukanku di muka umum seperti seorang anak yang tercela dengan menolak memberikan lebih banyak jajan sampai aku menjadi anak yang manis. Negara Negara Sosilais selalu mencoba merebut hatiku. Krushchov mengirimiku jam dan puding dua minggu sekali dan memetikkan apel, gandum, dan hasil tanaman lainnya dari hasil panennya yang terbaik. Jadi, salahkah aku kalau berkata "Terimakasih rakyat rakyat negara Blok Timur, karena engkau selalu memperlihatkan kepadaku tanda persahabatan. Terimakasih rakyat rakyat negara Blok Timur, karena engkau berusaha tidak menyakiti hatiku. Terimakasih, karena engkau telah menyampaikan kepada rakyatmu bahwa setidaknya Sukarno mencoba sekuat tenaganya berbuat untuk negrinya. Terimakasih atas pemberianmu. Apa yang kuucapkan itu adalah tanda terimakasih, BUKAN KOMUNISME

 
Ini dia contoh sebuah persahabatan yang di jalin oleh Mao Tse Tung pemimpin Komunis Cina dan Presiden Tercinta Ir. Sukarno

Dari keseluruhan kutipan di atas, kita dapat menarik kesimpulan, bahwa Presiden Sukarno bukanlah orang Komunis. Beliau adalah seorang plural yang dapat menerima siapapun dan apapun dalam hidupnya.

Sedangkan kesimpulan yang ke dua adalah, dari jaman dulu, negara negara yang dahulu tergabung dalam Blok Barat adalah negara negara yang sengaja menghambat segala sesuatu mengenai kemajuan bangsa Indonesia. Bahkan negara negara Blok Barat itu adalah negara negara yang selalu menyebarluasakan FITNAH melalui pers di negaranya masing masing bahwa Presiden Sukarno adalah Pro Kiri dan hanya memeras Indonesia, bahkan barat pernah menuliskan "Indonesia Milik Sukarno"

 


Foto tersebut adalah contoh keakraban Presiden Sukarno dengan Nikita Krushchov.
 Namun di balik itu semua Blok Timur pun memiliki sebuah rencana di balik semua perlakuan istimewa terhadap Indonesia, yakni untuk menerapkan sistem Komunisme di negara tercinta. Namun di balik itu diantara dua blok, Timur dan Barat, masih terdapat orang yang benar benar ingin menjalin persahabatan murni tanpa tujuan apapun.

Maka, kita sebagai sebuah bangsa yang besar. Jangan sekali kali memihak pada Blok Barat maupun Blok Timur, karena bila kita memihak, akan terjadi pergolakan kesatuan di Indonesia Tercinta yang berujung pada perpecahan dan jurang tanpa dasar.

INDONESIA JAYA!
PRESIDEN SUKARNO TERCINTA...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar